Warta

Gus Sholah: Cerita Silat Pengaruhi Keberanian Sampaikan Kebenaran

NU Online  ·  Sabtu, 5 November 2011 | 08:17 WIB

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng  Salahuddin Wahid (Gus Sholah), mengaku gemar membaca cerita silat sejak Sekolah Dasar. Sejak 1954, ia sudah suka membaca cerita silat yang telah disadur ke Bahasa Indonesia.<>

"Sekeluarga suka sekali cerita silat, dari Gus Dur (Abdurrahman Wahid) sampai saya. Itu cukup mempengaruhi kami, berani menyampaikan apa yang kami rasa benar," ungkapnya dalam seminar Cerita Silat di Univesitas Tarumanegara Jakarta, Sabtu 5 November 2011.

Untuk itu, Salahuddin mengatakan, walaupun sedikit susah mempopulerkan kembali cerita silat di kalangan remaja saat ini, tetapi hal itu bisa dilakukan.

"Bisa dalam bentuk komik mungkin, karena cerita silat mengambil setting sejarah di dalamnya. Bisa ada moral pendidikan, seperti menolong orang yang lemah," kata tokoh yang akrab disapa Gus Sholah ini.

Ia menambahkan bahwa generasi sekarang sebenarnya bisa belajar dari mana saja, tidak hanya dari cerita silat. "Kita bisa belajar dari mana saja, dari cerita wayang juga bisa. Tetapi cerita silat itu paling menarik dan dulu ada di koran setiap hari, dan ketika jadi buku makin populer," kata Gus Solah. 

 

Redaktur : Syaifullah Amin