Jember, NU Online
Rasa toleransi keagamaan yang tinggi di kalangan umat Islam, masih saja disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk membangun kekuatannya. Buktinya, di Dusun Krajan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, sebuah rumah tempat tinggal dijadikan gereja oleh sekelempok jemaat.
“Ya mau apa lagi, kita tutup saja”, ujar Ustad Muzammil usai menandatangani kesepakatan penutupan gereja itu di Kantor Kecamatan Pakusari, Sabtu (3/3).
<>Penutupan paksa gereja tersebut merupakan klimaks dari kegelisahan umat Islam di sekitar gereja. Pasalnya, meski sudah diberi teguran keras lewat surat, namun gereja itu masih tetap dijadikan tempat penyembahan. Pihak gereja berkilah bahwa rumah yang terletak di jalan Brigjend Katamso 10, Dusun Krajan itu bukan dijadikan tempat beribadah, tapi hanya sekedar tempat pembinaan mental kaum nasrani. Menurut warga setempat, gereja itu telah beroperasi sekitar 4 bulan lalu. Hari-hari yang ramai dikunjungi jemaat Kristen adalah hari Minggu, Senin dan Rabu. Di hari-hari itu, terutama Minggu, rumah tersebut ramai dengan mobil berderet panjang di depannya.
“Informasinya, jemaatnya tidak cuma datang dari Pakusari, namun juga dari daerah lain”, tambah Muzammil yang juga Ketua MWC NU Pakusari tersebut.
Meski ditutup paksa, namun tidak sampai menimbulkan keributan. Semuanya diselesaikan di Kantor Kecamatan. Disaksikan oleh Camat dan Kapolsek Pakusari, Ketua MWC Pakusari dan beberapa tokoh masyarakat serta 8 anggota jemaat gereja yang dipimpin Pendeta Rovie Soriton (pemilik rumah), akhirnya Rovie Soriton menandatangani kesepakatan bermeterai Rp 6000 bahwa tidak lagi menjadikan rumah tersebut sebagai tempat kegiatan ritual umat kristiani.
Sementara itu, Ketua MUI Jember, KH Sahilun A Nashir menyambut baik penutupan gereja tersebut. Sebab, jika itu dibiarkan akan memancing kegalauan umat Islam, dan kemudian bisa jadi akan berdampak kepada upaya destruktif. “Wong rumah kok dijadikan gereja, itu menyalahi aturan. IMB-nya ‘kan rumah”, pungkasnya. (ary)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua