Sebanyak 126 perwakilan IPNU-IPPNU dari 26 Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat mengikuti TOT (Pelatihan Pelatih) bagi proses rekruitmen kader IPNU-IPPNU, baik di tingkat Makesta, Lakmud ataupun Lakut. Diharapkan peserta nantinya menjadi fasilitator ataupun pemateri pengkaderan.
“Kita harapkan mereka akan menjadi pelatih dan pemateri rekruitmen kader IPNU-IPPNU baik di tingkat Makesta, Lakmud ataupun Lakut,”kata Ketua PW IPNU Jabar Ganjar Abdul pada NU Online Gedung PWNU Bandung, Jawa Barat, Senin (29/11).<<>;br />
Menurut Ganjar, pengkaderan harus digalakkan di tiap kota dan Kabupaten, karena, beberapa event pengkaderan bisa dapat di tangani Pimpinan Cabang, ketika PP IPNU dan PW IPNU absent dalam suatu acara.”Kalau dari pimpinan pusat dan provinsi berhalangan, maka cabang lansung bisa menangani,”ujarnya.
Dalam pelatihan itu peserta diberikan beberapa materi seperti ideologi Aswaja, IPNU-IPPNU, praktek menjadi fasilitator dll. Pembekalan bagi peserta akan diterapkan dalam acara pengkaderan di tempat masing-masing. Terlebih, peserta dididik agar dalam menyampaikan materi dan fasilitator lebih komunikatif dengan peserta.
Ketua PWNU Jabar Suryani Ihsan senang karena peserta sangat antusias terhadap pelatihan ini. Mereka itulah yang akan menjadi generasi NU masa depan. “Besar tidaknya NU itu, tergantung dari IPNU dan IPPNU saat ini yang mengikuti pelatihan. Nanti, akan lahir dari kawah candradimuka sebagai penerus dan pemegang amanah NU di masa depan,”tutur Suryani.
Sementara itu, peserta TOT dari Kota Depok Humaidi Muva merasa senang mengikuti pelatihan. Dirinya mengaku, sudah mengikuti pengkaderan yang diselenggarakan PC IPNU. Bahkan, sambungnya, ia juga turut serta sebagai fasilitator dalam Makesta.”saya merasa senang mengikuti acara ini. Ia berjanji nantinya, akan menerapkan pelatihan itu di Depok. (aan)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
Terkini
Lihat Semua