Nasional 10 TAHUN NU ONLINE

Zawawi Imron: Nilai-Nilai Pesantren Menghapus Kebencian

NU Online  Ā·  Sabtu, 30 Maret 2013 | 12:30 WIB

Jakarta, NU Online
Penyair asal Madura, D Zawawi Imron, berpendapat, pesantren menyimpan khazanah nilai yang tinggi bagi kepribadian manusia. Pengalaman dan pelajaran di pesantren mendidik para penghuninya untuk bersikap rendah hati.
<>
ā€Berpikirlah kamu dengan pikiran yang jernih maka kebaikan akan selalu menyelimuti hatimu,ā€ tutur Zawawi menerjemahkan sebuah syiir pesantren berbahasa Madura yang dikutipnya pada malam peluncuran hari lahir NU Online ke-10 di Jakarta, Kamis (28/3).

Menurut penyair berjuluk ā€Celurit Emasā€ ini, pesan syair tersebut mendorong seseorang untuk berjiwa lembut dan terbuka. ā€Hati yang diselimuti kebaikan seujung rambut pun tidak akan punya kebencian kepada siapapun, tak punya waktu untuk memfitnah orang lain,ā€ imbuhnya.

Sebagaimana menjadi orang pesantren, Zawawi mengaku bangga menjadi seorang seniman karena mendapat pendidikan rohani yang menyehatkan. ā€Menjadi seniman kami sangat senang sekali. Karena menjadi seniman, kami merasa tersesat meskipun berada di jalan yang benar,ā€ katanya disambut tawa hadirin.

ā€Daripada kita merasa benar di jalan yang sesat, lebih baik kita merasa tersesat tapi di jalan yang benar. Itulah rendah hati,ā€ ujarnya.

Malam itu, Zawawi hadir secara khusus untuk turut meraimakan hari lahir NU Online. Selain mendengarkan pidato kebudayaan aktivis NU asal Yogyakarta, M Jadul Maula, Zawawi juga membacakan sejumlah puisi.

Pada momen yang sama 2012 lalu, Zawawi mengisi pidato kebudayaan berjudul ā€œMenimba Ilham Vitalitas dari Nilai-nilai Pesantrenā€ yang digelar bersamaan dengan peringatan setengah abad Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi).

Ā 

Penulis: Mahbib Khoiron