Tak Efektif, Ansor Desak Vendor Pelatihan Kartu Prakerja Dihapus
NU Online · Rabu, 15 April 2020 | 10:45 WIB
Gus Yaqut membayangkan, jika jumlah peserta 5,6 juta orang dan membutuhkan biaya pelatihan satu juta rupiah, anggaran yang diperlukan mencapai Rp5,6 triliun.
"Ini malah anggarannya mencapai Rp20 triliun. Itu anggaran besar sekali. Uang itu akan bermanfaat kalau seandainya diberikan untuk membantu rakyat bertahan hidup selama masa pandemi seperti bantuan sembako atau uang tunai. Ini malah diberikan kepada lembaga training online. Yang menikmati siapa kalau begitu, rakyat atau perusahaan aplikasi training online?" tukasnya.
"Rakyat sangat butuh sembako dan uang untuk bertahan hidup selama pandemi. Atau daripada dibuat untuk pelatihan online. Kasih dong bantuan untuk guru-guru ngaji atau kiai-kiai kampung yang jumlahnya juga banyak. Mereka adalah benteng terakhir penjaga moral anak-anak kita. Mereka ini tidak tersentuh oleh negara," imbuhnya.
Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR ini, para guru ngaji sama dengan guru di sekolah formal yang juga butuh meningkatkan kesejahteraan.
"Di tengah semangat akuntabilitas tinggi yang digelorakan Presiden Jokowi, keterlibatan platform digital Skill Academy milik Ruangguru tidak tepat. Posisi Belva Devara sebagai pendiri Ruangguru sekaligus pembantu Presiden Jokowi saat ini rawan memicu tumpang tindih kepentingan. Jika pelatihan online tetap dipaksakan, justru makin membenarkan dugaan publik tentang adanya konflik kepentingan," ujar Gus Yaqut.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua