Pentingnya Aplikasi Evaluasi Diri Madrasah Milik Kemenag
NU Online · Selasa, 25 Juni 2024 | 10:00 WIB

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M. Sidik Sisdiyanto. (Foto: dok. Direktorat KSKK)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) aktif memajukan sektor pendidikan melalui program Madrasah Reform 2024, dengan fokus utama pada pengembangan digitalisasi, terutama di lingkungan madrasah. Salah satu inisiatif Kemenag dalam upaya ini adalah penerapan Evaluasi Diri Madrasah (EDM).
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M. Sidik Sisdiyanto, menjelaskan bahwa kebutuhan akan EDM timbul karena besarnya dana yang telah dikeluarkan pemerintah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program lainnya.Â
Namun, kata Sidik, tanpa sistem elektronik yang terintegrasi, pemerintah kesulitan untuk mengakses data yang diperlukan terkait perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan dana tersebut oleh madrasah.Â
"Hal ini menjadi hambatan dalam memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah," kata Sidik, Selasa (25/6/2024) di Jakarta.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Sidik, Kemenag memperkenalkan aplikasi EDM. Dalam EDM tersebut, contohnya ada di aplikasi E-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah) yang merupakan bagian dari sebuah solusi.Â
Aplikasi ini, kata Sidik, tidak hanya memfasilitasi pengelolaan data secara terintegrasi, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam kepada pengguna madrasah.
"Termasuk kepala madrasah dan staf administrasi, tentang prinsip-prinsip perencanaan penganggaran berbasis kinerja, pengelolaan keuangan, dan aspek perpajakan yang relevan," jelasnya.
Baca Juga
6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah
Sidik mengatakan bahwa tanggapan pengguna terhadap implementasi EDM cukup baik. Sebelum itu, Sidik menjelaskan pendekatan Kemenag kepada para pengguna untuk peserta menerapkan aplikasi tersebut. Salah satunya melaksanakan bimbingan teknis (bimtek).
"Peserta dari madrasah tidak hanya dilatih dalam pengoperasian teknis aplikasi, tetapi juga diberikan pemahaman yang komprehensif tentang prinsip-prinsip manajemen keuangan yang akuntabel," jelasnya.
Hal ini diharapkan Sidik dapat meningkatkan kemampuan pengguna dalam merencanakan, menganggarkan, menatausahakan, dan melaporkan dana dengan tepat waktu dan sesuai ketentuan.
"Dengan adanya sistem elektronik yang terintegrasi ini, kami berharap dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada madrasah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia," terangnya.
Terpopuler
1
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
2
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
3
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
4
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
5
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
6
I'tikaf hingga Khataman Al-Qur'an, Kebiasaan Gus Baha di Bulan Muharram
Terkini
Lihat Semua