Nasional

Kiai Abbas Berpeluang Besar sebagai Pahlawan Nasional

NU Online  ·  Rabu, 21 Mei 2025 | 17:15 WIB

Kiai Abbas Berpeluang Besar sebagai Pahlawan Nasional

KH Abbas bin Abdul Jamil (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online 

Kepala Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), Prof Usep Abdul Matin, menegaskan bahwa pengusulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional telah didukung oleh sumber primer yang sangat memadai. Bahkan, menurutnya, jumlah dokumen yang mendasari pengusulan ini merupakan yang terbanyak dibanding tokoh lain selama masa jabatannya di TP2GP.

 

“Untuk KH Abbas, sumber primernya mencapai 67 dokumen. Ini angka tertinggi sejak saya menjadi anggota, wakil ketua, hingga kini menjabat ketua,” ujar Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu usai menghadiri Istighotsah dan Seminar di Pendopo Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/5/2025).

 

Ia menambahkan, tahun lalu pengusulan Kiai Abbas sempat belum memenuhi standar karena hanya menyertakan lima sumber primer. Namun kini, tidak hanya mencukupi, jumlahnya bahkan melampaui standar. Menurutnya, setiap pengajuan gelar pahlawan memerlukan uji petik ketat, di mana seluruh pernyataan harus didukung dokumen otentik yang berasal dari masa kejadian.

 

Sementara Guru Besar Sosiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya KH Asep Saifuddin Chalim berpendapat bahwa KH Abbas Abdul Jamil Buntet berpeluang besar ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025. 


Hal itu, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), menurut Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat data pengusulan Kiai Abbas sangat lengkap.


Data itu, menurutnya, diambil dari sumber-sumber primer mulai arsip di Belanda, koran-koran lokal dan nasional. Kemudian dituangkan dalam sebuah buku profil Kiai Abbas. 


“Buku profil ini sangat bernilai karena isinya sangat lengkap dan berdasarkan sumber primer yang dapat dipertanggungjawabkan,” ungka Kiai Asep katanya di Bandung, Selasa (20/5/2025).


Kalau yang membaca profil ini kaum intelek, kata dia, pasti sangat bisa memahami kualitas tulisan yang ada di dalamnya. Referensi yang digunakan sangat lengkap, dan bersumber dari dalam dan luar negeri.


“Saya sudah pernah mengusulkan abah saya, Kiai Abdul Chalim Leuwimunding sebagai calon pahlawan nasional, dan alhamdulillah berhasil,” katanya. 


Nah, lanjutnya, berdasarkan buku Profil Kiai Abbas ini, ia optimis perjuangan Kiai Abbas akan diapresiasi dalam bentuk pahlawan nasional. Apabila dilihat dari sisi perjuangan berdasarkan sumber primer yang ada, Kiai Abbas merupakan sosok kiai yang layak dijadikan pahlawan nasional. Pada perang 10 November 1945 ia termasuk tokoh kunci. 


“Saya baca sejarah, waktu itu Kiai Hasyim Asy’ari tidak akan memulai peperangan sebelum Kiai Abbas datang. Nah, begitu Kiai Abbas datang, maka kemudian kiai Hasyim As’ary merestui dimulainya perang 10 November dengan teriakan semangat dari Bung Tomo,” jelasnya. 


Kini, lanjutnya, Kiai Hasyim Asy’ari dan Bung Tomo sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, maka tidak berlebihan jika pada tahun ini, Kiai Abbas buntet juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional. 

 

Kontributor: Saepulloh
Editor: Abdullah Alawi