Muharram adalah awal bulan dalam perhitungan kalender hijriah. Penentuan awal bulan ini dicetuskan oleh sahabat Umar bin Khattab ra. Selain menjadi bulan awal dalam kalender hijriah, di bulan Muharram banyak peristiwa sejarah yang dapat diambil ibrahnya. Karena bulan Muharram menjadi bulan pengampunan, keistimewaan dan mukjizat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat kepada-Nya.
Peristiwa pada bulan Muharram, tersimpan rapi pada kitab klasik umat Islam, Kitab Iāanah at-Thalibin, II/267, yang didalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah, diantaranya adalah:
- Diterimanya taubat Nabi Adam as setelah diturunkan dari surga.
- Diangkatnya Nabi Idris as ke tempat yang tinggi.
- Diturunkannya Nabi Nuh as dari kapal, setelah baniir bandang.
- Diselamatkannya Nabi Ibrahim as dari bakaran apinya raja Namrud.
- Diturunkannya kitab Taurat pada Nabi Musa as.
- Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari penjara.
- Disembuhkannya kebutaan Nabi Yaāqub as dari wasilah pakaiannya Nabi Yusuf as.
- Disembuhkannya Nabi Ayyub as dari sakit kulit yang berkepanjangan.
- Dikeluarkannya Nabi Yunus asĀ dari perut ikan Nun.
- Disibakkannya lautan bagi Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran raja Firāaun Mesir yang kejam.
- Diampuninya Nabi Dawud as dari kesalahannya.
- Diberinya Nabi Sulaiman as kekuasaan berupa kerajaan.
- Diangkatnya Nabi Isa as ke langit setelah dikepung bangsa Romawi.
- Diampuninya kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang dari Nabi MuhammadĀ saw.
Dari kisah-kisah di atas, mengajarkan bahwa bulan Muharram menjadikan bulan yang mulia dan istimewa. Saking mulianya bahkan Allah swt menjadikan Muharram sebagai salah satuĀ Ā dari empat bulan haram dalam Islam. Allah Subhanahu wa taāala berfirman
āSesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.ā (QS. At Taubah: 36).
Al Hafizh Abul Fadhl Al āIroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, āApa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?ā
Beliau rahimahullah menjawab, āDisebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu āalaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Taāala kecuali bulan Allah (yaitu Muharram). (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasaāi, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbuāat Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H).
Itulah kenapa, dari pemaparan diatas, kita seolah-olah dibawa dalam kisah yang penuh renungan dan pelajaran bagi umat sekarang. Dan mayoritas kisah yang terjadi di bulan Muharram, lebih terindikasi kepada pembebasan manusia dari ketertindasan dan mara bahaya. Sehingga pada bulan Muharram tersebut layak menjadi bulannya kemerdekaan bagi umat muslim dan mukmin.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua