Warga NTT Ikrar Mualaf Lantaran Terkesima dengan Shalat
NU Online · Rabu, 5 Agustus 2020 | 00:30 WIB
Pamekasan, NU Online
Seorang mualaf bernama Alosius Kadi Malo, asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku bahagia. Hal tersebut lantaran saat ikrar bersyahadat, dirinya dibimbing langsung oleh KH Mohammad Muddatstsir Badruddin.
Sekadar diketahui bahwa KH Mohammad Muddatstsir Badruddin adalah Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Dalam keseharian juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, Palengaan, Pamekasan.
“Saya mengenal Islam sejak 2018 silam,” kata Alosius, sapaan akrabnya, Selasa (4/8).
Dirinya mengaku hatinya tersentuh melihat ketenangan umat Islam saat melaksanakan shalat. Hingga suatu ketika ia bertemu Iwan, mantan Kepala Desa Blumbungan Pamekasan.
“Kepada Pak Iwan, saya mengutarakan niat memeluk agama Islam. Dan alhamdulillah Pak Iwan pun membimbing dengan membaca dua kalimat syahadat,” kenangnya.
Demikian pula ketika berada di lembaga permasyarakatan atau Lapas Kelas 2 Pamekasan, Alosius bertemu Ustadz Fathorrohman. Saat itu dirinya dibimbing membaca dua kalimat syahadat dengan disaksikan oleh Junaidi selaku Kepala Desa Bumbungan, Muhammad Saleh yang kesehariannya sebagai pegawai Lapas, serta Kris selaku dokter di Lapas.
Namun dirinya masih ingin merasakan kemantapan diri dalam berikrar masuk Islam. Karenanya, dirinya meminta pertimbangan banyak kalangan agar bisa merasakan hal tersebut.
“Hingga akhirnya saya disarankan untuk berikrar kepada KH Mohammad Muddatstsir Badruddin,” ungkapnya.
Lewat perantara berbagai kalangan, akhirnya Alosius berkesempatan bertemu dengan kiai yang juga Pembina Yayasan Al-Miftah tersebut. Baginya, ini kesempatan yang sangat istimewa.
"Saya sungguh merasa bahagia bahwa saat ini dikukuhkan dan dibimbing ulang oleh KH Moh Muddatstsir Badruddin," ucapnya.
Proses ikrar ini dipusatkan di Masjid Jami’ An-Nashor kompleks Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen. Pada kesempatan tersebut tampak pula menyaksikan sejumlah kiai, ustadz, dan santri.
Demikian pula tampak Ketua Majelis Ulama Indinesia (MUI) Pamekasan, KH Ali Rahbini Abd Latif, dan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Fandi, serta Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Palengaan mewakili Kepala Kepolisian Resort Pamekasan.
Sebagaimana tradisi umat Islam, usai mengikrarkan kalimat syahadat, pria yang tinggal di kawasan Jokotole Pamekasan itu mendapatkan nama baru, yakni Mohammad Sulaiman Malo.
Kontributor: Syarofi
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua