Soal Banjir, PMII Jabar Minta Pemda Perbaiki Tanggul dan Hijaukan Lingkungan
NU Online · Jumat, 3 Januari 2020 | 13:00 WIB

Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Barat, Fachrurizal meminta pemerintah daerah Jabar untuk mengecek ulang tanggul-tanggul serta melakukan penghijauan lingkungan di seluruh kabupaten/kota terkait dengan bencana banjir, Rabu (1/1) lalu. (Foto: Zaini)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) Rabu (1/1) lalu menjadi perhatian khusus organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jabar. PMII Jabar meminta pemerintah daerah Jabar untuk mengecek ulang tanggul-tanggul serta penghijauan lingkungan di seluruh kabupaten/kota.
Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Barat, Fachrurizal mengatakan, bencana yang terjadi di sejumlah kota/kabupaten di Jabar perlu direspons serius dan penuh tanggung jawab oleh pemangku kebijakan.
Menurut dia, bencana alam tidak mungkin datang jika masyarakat maupun pemerintah telah melakukan upaya-upaya pencegahan seperti memperkuat peranan tanggul dan melakukan penghijauan lingkungan di seluruh titik rawan banjir.
"Dari dulu kita selalu kerepotan menghadapi bencana. Coba cek itu tanggul-tanggul, waduk-waduk, saluran pembuangan air, sungai-sungai, hutan-hutan, jalan-jalan, rumah-rumah, bangunan-bangunan lain. Masalah sampah, teknologi kebencanaan, sistem pencegahan bencana dan lain-lain bagaimana? Bagus atau tidak? Belum lagi masyarakat perlu pendidikan tanggap bencana juga. Masa kita baru perhatian pas kejadian, masalah ini (bencana) kan gak berdiri sendiri," ujarnya kepada NU Online, Jumat (3/1).
Ia mengatakan, banjir yang hampir setiap tahun terjadi di Jabar disebabkan oleh banyak hal, diantaranya tidak ada komitmen yang kuat dari pemerintah untuk memperbaiki lingkungan. Selama ini, masih banyak tanggul-tanggul yang bermasalah termasuk sampah yang dibuang secara semrawut.
“Insyaallah kami sebagai mahasiswa segera melakukan konsolidasi dan pengorganisasian dalam rangka penggalangan bantuan, baik berupa penggalangan dana, pakaian layak, makanan jadi, obat-obatan, tim trauma healing mahasiswa, dan lain-lain,” katanya.
Selain itu, dampak bencana alam banjir dan longsor di Jabar mengakibatkan 4.000 unit rumah terendam dan sekitar 300 unit rumah rusak. Titik-titik banjir terdapat di Kabupaten Indramayu, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, serta Kota dan Kabupaten Bogor. Jumlah korban jiwa akibat banjir paling menonjol berada di Kabupaten Bogor.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua