Lestarikan Budaya Ulama, NU Jombang Khataman Kitab Shahih Bukhari
NU Online · Selasa, 8 September 2020 | 11:30 WIB

Suasana khataman kitab Shohih Bukhori PCNU Jombang, Jawa Timur di Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Kecamatan Mojoagung, Jombang. (Foto: Istimewa)
A. Syamsul Arifin
Kontributor
Jombang, NU Online
Upaya untuk merawat warisan ulama-ulama terdahulu dalam menekuni kajian dan mengkhatamkan kitab-kitab klasik masih terus mengemuka di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Seperti yang dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur Kecamatan Mojoagung, Jombang, Senin (7/9) malam. Sejumlah pengurus NU di Kota Santri ini beserta pengurus lembaga NU dan tokoh masyarakat menggelar khataman kitab Shahih Bukhari di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening, Kecamatan Mojoagung, Jombang.
Rais Syuriah PCNU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah mengungkapkan, khataman kitab Shahih Bukhari sudah menjadi budaya dari para mayoritas ulama yang dianut oleh warga NU. Karenanya, perlu terus dilestarikan oleh pengurus NU hari ini agar tidak pernah pudar.
"Kiai-kiai kita, termasuk KH Hasyim Asy’ari, KH Dhimyati Banten, termasuk KH Abdul Fattah Hasyim memiliki amalan khataman Kitab Shahih Bukhari," katanya.
Kiai yang juga inisiator kegiatan ini mengaku, dirinya termasuk orang yang memiliki sanad (silsilah) bersambung tentang budaya khataman Kitab Shahih Bukhari. Sejumlah gurunya mayoritas merupakan pelestari budaya khataman Kitab Shahih Bukhari sekaligus penerima warisan dari guru-guru di atasnya.
"Guru-guru saya antara lain Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliki, Syech Ismail Al Yamani, juga termasuk Musniduddunnya Syech Yasin Bin Isa Al Fadani, semua mengamalkan khataman kitab Bukhari," bebernya.
Kiai Nashir menjelaskan, terdapat berbagai faedah pada khataman kitab yang memuat sejumlah hadits Nabi itu. Salah satunya dimudahkan mendapat karunia Allah SWT, lantaran bibir yang membaca kitab tersebut dipenuhi dengan nama-nama musnid. Mereka tentu adalah orang-orang yang saleh.
"Dengan membaca kitab Shahih Bukhari yang berisi banyak Hadits, maka bibir kita dibasahi oleh nama-nama musnid. Fainna dzikrus sholihin tanzilur rahmat lil ummat. Sesungguhnya dengan menyebut nama-nama orang yang saleh, maka rahmat Allah SWT akan diturunkan kepada kita," ujarnya.
Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, khataman semacam ini menurutnya perlu dilakukan dengan istiqamah, sembari berharap kepada Allah agar segera mengangkat virus membahayakan itu.
"Pada kondisi pandemi Covid-19 ini, semoga rahmat Allah SWT diturunkan kepada kita semua, sehingga pandemi ini segera bisa selesai," ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 51 orang dari pengurus Syuriah dan Tanfidziyah PCNU, anggota LBMNU, anggota LFNU, Aswaja center dan tokoh masyarakat. Masing-masing dari mereka membaca 16 lembar sanad dan matan Hadits yang ada di kitab Shahih Bukhari.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua