Daerah

Kerjasama dengan Kecamatan, MWC NU Galakan Pengajian

NU Online  ·  Sabtu, 24 September 2011 | 00:50 WIB

Cilacap, NU Online

Pengajian-pengajian majlis taklim perlu dibangkitkan kembali agar pemahaman aliran sesat dapat dicegah. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggalakkan pengajian-pengajian di masjid dan musholla.<>

Demikian dinyatakan oleh Sekretaris MWCNU Cilacap Hisyam Mu'thi dalam acara silaturrahim di kantor kecamatan Cilacap, Jum'at (23/9). Menurut Hisyam, Sebagai organisasi kemasyarakatn terbesar, NU Cilacap Selatan di harapkan dapat  memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pemahaman agama. 


"Bukan hanya bagi warga Nahdliyyin, tetapi juga  ditujukan bagi seluruh masyarakat muslim yang ada di wilayahnya," katanya.


Dalam silaturrahim ini, Camat Cilacap Selatan H Yuni Kustowo mengimbau agar aktivitas pengajian di wilayahnya  terus digiatkan. Sehingga jalinan silaturahmi dan kondusifitas masyarakatnya tetap terjaga. 


"Kebersamaan dan kasih sayang merupakan ajaran Tuhan yang sangat mulia. Pengabdian terhadap agama, bangsa dan negara merupakan tanggungjawab bersama," tutur Yuni.


Yuni menambahkan paling tidak melalui pengajian inilah momentum untuk saling menasehati dan saling berbagi.  Pengajian juga berfungsi untuk memperat tali silaturahim. 


Sementara itu, menurut Jafar Shodiq yang membidangi Lembaga Batsul Matsail MWC NU Cilacap Selatan, menambahkan pengajian majlis malam selasa yang di adakan di Masjid Agung Darussalam Cilacap perlu didukung oleh semua pihak.

 

"Program pengajian merupakan terobosan untuk memperbaiki akhlak umat.  Selain itu, dengan pengajian, diharapkan agar masyarakat paham ajaran agamanya secara benar," tandasnya.

Hadir dalam kunjungan silahturahim tersebut ketua MWC NU Cilacap Selatan  R Bastuti Ridwan didampingi beberapa Kyai sepuh, di antaranya adalah Kyai Hisyam Moethi selaku Pengasuh TPQ Al-Falah Cilacap, Kepala KUA Cilacap Selatan Zen Muzayyin, Kyai Jafar Shodiq Pengasuh Pengajian Dzikir Manaqib Musholla An-Nur dan Pengasuh PP Al-Ihya Ulumaddin KH Mudatsir.


Redaktur    : Syaifullah Amin

 
Kontributor : Suryo Pranoto