Kepengurusan NU Seluruh Distrik di Jayapura Terbentuk
NU Online · Ahad, 20 Desember 2020 | 08:30 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jayapura, NU Online
Mengembangkan Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Papua bukan hal yang gampang. Sebab di bumi mutiara hitam itu, penduduk Muslim adalah minoritas sehingga sulit mencari orang untuk dijadikan pengurus NU. Namun Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jayapura, Papua tidak pernah lelah untuk menata struktur organisasi hingga ke level distrik (kecamatan).
Menurut Ketua PCNU Kabupaten Jayapura, Ustadz Zaenuri Thoha, saat ini Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di seluruh Kabupaten Jayapura, sudah lengkap terbentuk. Dan di akhir bulan ini akan diadakan pelantikan.
“Yang baru dibentuk adalah 5 MWCNU, semoga lancar,” ucap Ustadz Zaenuri di Jayapura, Papua, Sabtu (19/12).
Jumlah distrik di Kabupaten Jayapura mencapai 19. Empat belas di antaranya sudah lama dibentuk MWCNU. Yaitu Distrik Sentani Timur, Sentani, Sentani Barat, Waibu, Yapsi, Kaureh, Nimbokrang, Nimboran, Kemtuk, Lemtuk Gresini, Gresi Selatan, Reveni Rara, Airu, dan Unurum Guay. Sedangkan sisanya, yakni Distrik Nambluwong, Yokari, Ebungfao, Demta, dan Depapre, baru saja dibentuk.
“Sisanya yang lima distrik itu akan kami lantik di akhir bulan ini,” tambahnya.
Menurut Ustadz Zaenuri, proses pembentukan MWCNU di disrik-ditrik itu memang agak lambat, karena selama ini belum mendapatkan umat Islam, tepatnya warga NU di distrik tersebut. Tapi akhirnya, bisa terbentuk setelah dibantu oleh tokoh NU atau mantan pengurus NU di distrik setempat.
“Alhamdulillah, akhirnya semua distrik lengkap MWC-nya. Sedangkan Ranting NU, belum satu desa pun yang tersentuh di Kabupaten Jayapura, karena itu tadi, tidak ada Muslim di situ,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa infrastruktur organisasi di tingkat distrik sangat penting sebagai pusat dakwah dan perpanjangan tangan PCNU. Sehingga saat ada instruksi atau imbauan yang sifatnya mendesak bisa cepat sampai kepada masyarakat.
“Ya manfaatnya banyak sekali keberadaan NU di level distrik,” ucap Ustadz Zaenuri.
Saat ini, katanya, imbauan-imbauan yang sejuk dan damai berbasis agama sangat diperlukan warga Papua di tengah ancaman kekerasan, baik yang berlatar belakang sosial-ekonomi maupun yang dipicu oleh keinginan sekelompok warga untuk menyempal dari bumi pertiwi.
“Jadi MWC-MWC itu bisa memainkan peran untuk terus-menerus menyejukkan suasana, dan insyaallah bisa karena NU di sini diterima dengan baik oleh warga pribumi,” terangnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua