Warta

Pendidikan Akhlak Berbangsa Bagi Kader IPNU Mutlak Dilakukan

Ahad, 25 September 2011 | 02:45 WIB

Pariaman, NU Online

Pendidikan akhlak berbangsa bagi kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)  sebagai generasi muda mutlak dilakukan. Sehingga kader IPNU mampu menjadi pemimpin bangsa masa depan yang penuh dengan tantangan dan persoalan kebangsaan. Instrumen yang penting dalam membangun karakter bangsa adalah institusi pendidikan.<>

Demikian terungkap dalam seminar bertajuk “Menumbuhkembangkan Akhlak Berbangsa pada Generasi Muda”, yang diselenggarakan IPNU Kabupaten Padangpariaman, Sabtu  (24/9)  di Hall Pemda Padangpariaman. 

Tampil sebagai pemateri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padangpariaman, KBO Satuan Narkoba Polres Padangpariaman Iptu Anton Luter Rompas, Wakil Ketua KNPI Kabupaten Padangpariaman Andri Satria Masri,  dan Pengamat Sosial Rahmat Tk. Sulaiman.

Menurut Rahmat Tuanku Sulaiman, lembaga pendidikan menjadi fondasi awal membangun karakter bangsa. Melalui jalur pendidikan akan terbentuk karakter anak bangsa. 

”Revitalisasi pembelajaran agama dan moral dalam menumbuhkan sikap, karakter dan kepribadian menjadi kebutuhan yang mendesak. Sudah saatnya lembaga pendikan mengubah sistem dan proses pendidikan  kita menuju pendidikan yang lebih  inklusif bila tidak ingin perilaku kekerasan menjadi habitus baru generasi bangsa ini,” kata Rahmat mantan Ketua PC NU Padangpariaman ini.

Ditambahkan, pendidikan harus menjadikan generasi bangsa bertanggungjawab, jujur, amanah. Disamping membangun kapasitas dan kapabilitas, tentu diharapkan juga terbangun integritas. 

Sementara Anton Luter menyebutkan, generasi muda merupakan kelompok usia yang gampang diajak untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Banyak  kasus teroris yang melibatkan generasi muda, karena generasi muda gampang diajak komunikasi dan dipengaruhi. 

”Ironisnya, banyak tokoh yang menjadi idola kalangan generasi muda, tapi sesungguhnya tokoh tersebut tidak memiliki karakter yang layak dijadikan idola. Betapa banyak kalangan artis, publik figur yang diidolakan, tapi ia pencandu narkoba, hidup kumpul kebo dan sebagainya,” kata Anton sembari menyebut sejumlah nama artis dan penyanyi.

Di Padangpariaman sendiri, tambah Anton, dari 13 kasus narkoba yang ditanganinya, sebanyak 12 kasus narkoba melibatkan generasi muda yang usianya 25 tahun ke bawah. 

”Kenyataan ini sungguh   ironis dalam menumbuhkembangkan akhlak berbangsa pada generasi muda. Karenanya, seminar ini amat penting artinya dalam membentuk karakter berbangsa bagi pelajar dan generasi muda,” tambah Anton. 
 


Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Bagindo Armaidi Tanjung


Terkait