Warta

Menag: Islam Mendorong Berdemokrasi

Selasa, 11 Oktober 2011 | 08:27 WIB

Pangkalpinang, NU Online
Agama Islam mendorong bagi percepatan kehidupan berdemokrasi dan hal itulah yang membedakan dengan negara lain karena Islam di Indonesia bukan termasuk fundamentalis maupun liberalis tetapi Islam di tanah air adalah Islam ummatan washatan. Demikian disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam jumpa pers di Hotel Novotel, Senin (10/10) malam.<>

Menurut Menag Suryadharma Ali, Indonesia bukan negara sekuler namun dalam kehidupan bernegara, agama Islam memberi warna dengan mendorong kehidupan berdemokrasi. Dan hal itu ditandai dengan berlakunya peradilan agama dan perundangan lainnya yang saling mengisi. Islam di Indonesia membawa rahmat bagi kedamaian semua umat. Islam Indonesia memiliki ciri yang sangat khas. Karena Indonesia sebagai bangsa majemuk memiliki keragaman. Tapi keragaman itu bisa terwadahi dalam Islam.

"Semua pihak sebagai warga dunia yang berwajah pluralistik harus bisa hidup bersama di atas sebuah prinsip untuk saling meneguhkan dan memperkuat antara satu dengan lainnya," katanya.

Terkait konferensi tersebut, Menag mengatakan, Islam adalah agama yang dinamis dan bersahabat dengan lingkungan kultur, sub-kultur, kearifan lokal dan fakta agama yang beragam. Islam memberikan keadilan, kenyamanan, keamanan, keteduhan dan perlindungan kepada semua yang berdiam di muka bumi tanpa diskriminasi, apa pun agama yang dianutnya.

Islam yang hendak dikembangkan adalah toleran dan ramah terhadap siapa saja yang mempunyai kemampuan baik untuk membangun Indonesia yang bermartabat. Karena itu ia menilai upaya merawat dan merajut kebhinekaan dalam mozaik keindonesiaan merupakan langkah strategis yang mendesak untuk dilakukan bangsa ini.

Sebelumnya Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Muhammad Ali menyebutkan bahwa Annual Conmference on Islamic Strudies (ACIS) X, yang diselenggarakan di Banjarmasin pada tahun lalu mengangkat tema "Menemukan kembali Islam Indonesia (Reinventuing Indonesian Islam). Sebagai kelanjutan dari ACIS tahun lalu, maka sangat tepat jika ACIS XI di Banka Belitung mengangkat tema "Mozaik Islam, Ruang Publik dan Karakter Bangsa."

 

Redaktur : Syaifullah Amin


Terkait