Jakarta, NU Online
Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta, M Bihar Sakti Wibowo, menyampaikan ada lima komoditi yang masuk dalam instrumen komoditi syariah. Peluncuran dari instrumen ini sendiri akan dilangsungkan siang ini, di Hotel Kempinski, Jakarta.<>
"Produk yang ditransaksikan untuk saat ini yang sudah siap adalah kakao, biji mete gelondongan dan kulit ari, kopi arabika asalan dan grade A," ujar Bihar kepada sejumlah wartawan sebelum acara berlangsung, di Jakarta, Kamis (13/10). Bihar menyebutkan, komoditi akan bertambah secara bertahap nantinya.
Komoditi yang mungkin akan ditambah selain kelima komoditi tersebut, yaitu CPO, olein dan batubara. "Rumput laut juga bisa melalui mekanisme ini," tambahnya.
Sebenarnya, terang Bihar, instrumen tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan. Dengan begitu, ia melihat ada potensi yang luar biasa dari likuiditas perbankan ini. Bisa mencapai triliunan rupiah.
"Tiga bulan pertama ini, (misalkan) satu bank (butuh likuiditas) Rp 5 miliar satu hari kalau ada 10 perbankan saya rasa cukup besar," ujar dia ketika ditanyai mengenai target perdagangan komoditi syariah ini.
Tantangan bagi perusahaan, terang dia, adalah mensosialiasikan pedagangan komoditi sehingga masuk ke syariah.
Redaktur : Syaifullah Amin