Bangka Tengah, NU Online
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Nasution, menegaskan sembilan pondok pesantren (Pontren) di daerah itu bebas dari jaringan teroris.
"Tidak ada jaringan teroris atau kelompok-kelompok keras lainnya yang menyusup di Pontren untuk menyampaikan ajaran mereka kepada para santri," ujarnya di Koba, Selasa (22/11).<>
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya kelompok-kelompok tertentu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak terkait lainnya guna memantau atifitas di dalam Pondok Pesantren.
"Kami juga akan memantau seluruh masjid, musola, langgar dan tempat lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan dijadikannya sebagai markas dalam rekrutmen kader," ujarnya.
Nasution menjelaskan, "Agama Islam tidak membenarkan pemahaman para teroris yang melakukan berbagai aksi bom bunuh diri dengan mengatasnamakan jihad, karena di dalamnya banyak menewaskan masyarakat sipil yang tidak berdosa," ujarnya.
Ia mengatakan, aksi-aksi yang dilakukan sekelompok orang selama ini dengan mengatasnamakan Jihad telah menidai kesucian Islam, karena telah menyimpang dari tuntunan agama Allah tersebut.
"Setiap orang dapat melakukan jihad dengan berbagai cara diantaranya jihad melawan kebodohan di masyarakat dan lainnya bukan justeru membunuh orang yang tidak berdosa," ujarnya.
Menurutnya, teroris adalah orang yang mengahalalkan segala cara untuk mencapai tujuan individu ataupun sekelompok orang dengan melancarkan berbagai aksi brutal terhadap suatu tempat yang menjadi tergetnya.
"Semua itu tergantung dari tingkat pemahaman seseorang terhadap ajaran Islam, jika pemahamannya benar maka Insya Allah tindakan yang dilaukannya akan benar pula," ujarnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Sumber : Antara