Teheran, NU Online
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan bahwa hegemoni AS telah berakhir. Pernyataan Presiden Iran ini dikatakan saat menerima kunjungan Presiden Republik Aljazair Abdelaziz Bouteflika, hari Senin (11/8) kemarin.
"Saat ini, sistem-sistem yang berkuasa di dunia kehilangan efektivitasnya. Bagaimanapun keseimbangan politik, ekonomi, dan keamanan yang ada di negara-negara tersebut tidak mampu mengatur kerjasama antarnegara secara adil," demikian kata Ahmadinejad sebagaimana dilansir kantor berita Iran, IRIB (12/8).<>
Ahmadinejad juga menyinggung bahwa Dewan Keamanan (DK) PBB dan lembaga-lembaga internasional yang tidak mampu mencegah konflik dan pertumpahan darah di berbagai negara, seperti di Irak, Afghanistan, Palestina, Lebanon dan Sudan.
"Lembaga-lembaga internasional tersebut berdiri hanya untuk menjaga kepentingan negara-negara adidaya," tambahnya.
Sementara itu, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, mengaku puas dengan sambutan hangat Iran. Seraya menjelaskan perkembangan terbaru baik di kawasan maupun dunia, Bouteflika juga mengetengahkan niatannya untuk memperluas hubungan dengan Iran. Bouteflika juga menyatakan dukungan negaranya kepada program nuklir sipil Iran. (irb/irna/atj)
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan bahwa hegemoni AS telah berakhir. Pernyataan Presiden Iran ini dikatakan saat menerima kunjungan Presiden Republik Aljazair Abdelaziz Bouteflika, hari Senin (11/8) kemarin.
"Saat ini, sistem-sistem yang berkuasa di dunia kehilangan efektivitasnya. Bagaimanapun keseimbangan politik, ekonomi, dan keamanan yang ada di negara-negara tersebut tidak mampu mengatur kerjasama antarnegara secara adil," demikian kata Ahmadinejad sebagaimana dilansir kantor berita Iran, IRIB (12/8).<>
Ahmadinejad juga menyinggung bahwa Dewan Keamanan (DK) PBB dan lembaga-lembaga internasional yang tidak mampu mencegah konflik dan pertumpahan darah di berbagai negara, seperti di Irak, Afghanistan, Palestina, Lebanon dan Sudan.
"Lembaga-lembaga internasional tersebut berdiri hanya untuk menjaga kepentingan negara-negara adidaya," tambahnya.
Sementara itu, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, mengaku puas dengan sambutan hangat Iran. Seraya menjelaskan perkembangan terbaru baik di kawasan maupun dunia, Bouteflika juga mengetengahkan niatannya untuk memperluas hubungan dengan Iran. Bouteflika juga menyatakan dukungan negaranya kepada program nuklir sipil Iran. (irb/irna/atj)
