Sumenep, NU Online
Lajnah Falakiyah NU Sumenep mengkader 50 calon ahli (ulama) hisab di Gedung PCNU Sumenep Lantai I, Gedungan Sumenep, Ahad (27/5). Materi pelatihan kali ini tentang penetuan waktu sholat.<>
Pelatihan yang diikuti delegasi dari majelis wakil cabang NU se-Sumenep terselenggara atas banyaknya permintaan dari masyarakat. Menurut Ketua Lajnah Falakiyah NU Sumenep Muhammad Faqih, di pedesaan masyarakat banyak yang bingung terhadap waktu sholat yang bisa dijadikan patokan.
"Masyarakat di pedesaan banyak yang bertanya-tanya tentang patokan waktu shalat yang baku dan benar. Sebab, banyak terjadi perbedaan waktu adzan yang menyebabkan keragu-raguan di dalam memulai adzan," ungkap Faqih.
Terjadinya perbedaan dalam mengumandangkan adzan sebagai pertanda tiba waktu sholat, menurut KH Misbah Hamid, karena ada beberapa faktor.
"Ada faktor manusia karena tidak tahu waktu sholat, dan jam yang tidak sama antarmasjid," tuturnya.
"Tanda waktu standar nasional dilaksanakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jakarta disiarkan melalui PT. Telkom Gambir dan dipancarkan di udara oleh RRI, TVRI, Radio Pantai Bekasi pada jam 05.00 s/d 24.00 WIB," jelas K. Misbah.
Namun, keterbatasan waktu tidak memungkinkan semua takmir menonton dan mendengar TV dan radio sehingga pelatihan tetap sangat penting. (
Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : M. Rasyid / M. Kamil Akhyari