Nasional

Kemenag Luncurkan Program Prima Magang untuk Mahasiswa PTKI

Jumat, 20 Juni 2025 | 18:30 WIB

Kemenag Luncurkan Program Prima Magang untuk Mahasiswa PTKI

Peluncuran program Prima magang untuk mahasiswa PTKI. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Kementerian Agama meluncurkan Program Prima Magang bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Peluncuran tidak hanya menjadi tonggak strategis dalam upaya menyiapkan generasi profesional dan adaptif, tetapi juga menghadirkan pesan moral dan spiritual yang mendalam.


Dalam sambutannya, Menteri Agama Republik Indonesia Prof Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran agama, integritas, dan nilai-nilai spiritual dalam setiap langkah pembangunan nasional.


Di hadapan para pimpinan kampus, mitra industri, mahasiswa, serta pemangku kepentingan lainnya, ia menegaskan bahwa keberhasilan bangsa tidak hanya bertumpu pada kecanggihan teknologi atau pertumbuhan ekonomi semata, melainkan juga pada kekuatan nilai dan kejujuran hati.


“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran dan dukungan semua pihak. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara moral dan spiritual,” ujar Menag pada Jumat (20/6/2025) di Jakarta. 


Ia mengajak seluruh peserta untuk tidak terjebak dalam rutinitas duniawi yang kering dari nilai-nilai luhur. “Jangan hanya hidup untuk dunia. Kita harus melepaskan ‘warung ego’ dan menjangkau wadah yang lebih luas: kebaikan bersama,” tuturnya.


Menurutnya, masih banyak pihak yang memandang agama hanya sebagai simbol atau urusan segelintir orang. Padahal, sebuah negara yang kehilangan arah spiritual akan kehilangan pijakan dalam menjalankan peradaban. Oleh karena itu, pendidikan agama harus menjadi roh dalam setiap kebijakan publik dan pembangunan.


Menag juga menekankan pentingnya kehadiran nyata bersama masyarakat, bukan hanya dalam bentuk pidato, tetapi melalui aksi-aksi konkret yang membumi. “Jangan remehkan orang-orang yang bekerja diam-diam, tanpa panggung, tanpa pamrih. Justru mereka yang sering kali memberi dampak besar bagi bangsa,” ungkapnya. 


Ia juga menyinggung peran integritas dan kesabaran sebagai pilar karakter bangsa. “Sabar bukan berarti pasif. Ia adalah bagian dari perjuangan, ketahanan, dan keberanian untuk tetap berada di jalur yang benar,” tambahnya, mengingatkan bahwa transformasi sejati harus berakar dari kekuatan batin dan spiritualitas.


Senada dengan Menag, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno dalam laporannya menyampaikan bahwa peluncuran PRIMA Magang PTKI merupakan respons strategis terhadap kebutuhan zaman. Ia menyoroti bahwa masih minim program di lingkungan Kementerian Agama yang secara langsung memperkuat soft skill dan keterampilan mikro generasi muda.


“Padahal inilah bidang yang sedang tumbuh pesat, memiliki daya saing tinggi, dan mampu menghasilkan pendapatan signifikan,” ujarnya. Dirinya menegaskan pentingnya membangun ekosistem pelatihan kerja yang progresif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan riil industri masa kini.


Dirjen Amien juga menekankan perlunya kerja sama dua arah antara dunia pendidikan dan dunia industri. Menurutnya, hubungan ini tidak boleh berjalan satu arah, melainkan harus saling menguatkan dan membentuk timbal balik yang sehat. “Kita harus membuka jendela, terus mengamati, belajar, dan memberi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” katanya. 


Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong transparansi dalam proses rekrutmen industri serta mempercepat transformasi digital dalam layanan ketenagakerjaan. Hingga pertengahan tahun ini, lebih dari 70 perusahaan telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam ekosistem PRIMA, membuka akses luas bagi mahasiswa dan pencari kerja untuk berkembang secara profesional.


Dengan penuh optimisme, Dirjen Suyitno menyampaikan keyakinannya bahwa ekosistem seperti PRIMA akan melahirkan generasi muda yang tidak hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, tetapi juga mampu menciptakan side income, bahkan membangun side office sendiri. “Mereka akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif, sekaligus terlindungi secara hukum dan ekonomi,” pungkasnya.