Pandeglang, NU Online
Pondok pesantren Mathla'ul Anwar Li Nahdlotil Ulama (MALNU) Menes, Banten menggelar haul ke IV KH TB. Ma'ani Rusjdi dan 100 hari wafatnya KH Zidni Ma'ani Rusjdi pada Sabtu (10/1). Kegiatan tersebut dihadiri 99 kiai dari berbagai wilayah di Banten pimpinan KH Moch. Ishak.
<>
KH TB. Ma'ani adalah sosok ulama yang telah memberikan sumbangsih besar terhadap dunia pendidikan pesantren yang ada di daerah Banten.
"Peringatan haul yang ke IV ini diadakan karena adanya tujuan yang penting yaitu mengenang jasa dan hasil perjuangan beliau terhadap syiar agama serta peran dan kepedulian beliau terhadap dunia pendidikan pesantren di Banten," ungkap Ervi Zidni Ma'ani cucu pertama KH Ma'ani Rusjdi.
Lebih jauh, Ervi mengatakan, pesantren adalah lembaga pendidikan genuin dan original. Keberadaan ulama dan pesantren adalah kekuatan sosial dan pilar peradaban, itulah kenapa pesantren dikatakan sebagai pendidikan asli Indonesia, pendidikan yang benar-benar membidik anak-anak bangsa dalam menciptakan tata peradaban negara.
Sementara TB. Ahmad Shofi Azzaki yang juga salah satu pengasuh Ponpes MALNU menjelaskan, haul kali ini di hadiri kurang lebih 5.000 undangan yang terdiri dari alumni wilayah Jabodetabek, Lampung, Palembang dan sebagian wilayah Indonesia Timur.
Rangkaian haul yang juga memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut dimulai sejak Kamis-Sabtu, 8-10 Januari 2015 dengan mengkhatamkan Al Quran sebanyak 99 kali, Targhiban Santri-santri MALNU, serta kegiatan-kegiatan sosial lain.
Di akhir rangkaian acara, panitia mengadakan diskusi panel dengan tema "Membedah Ketokohan KH. TB. Ma'ani Rusjdi Sebagai Sumber Inspirasi Yang Tidak Pernah Berhenti" dengan narasumber Dr. Soegiri tokoh pendidikan dari IAIN Banten, pungkasnya. (Nashr Fanie/Abdullah Alawi)